Wisata alam Batu Luhur yang terletak di kaki utara gunung Ciremai ini mudah dijangkau melalui jalan raya Mandirancan menuju Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.
Sesampainya di depan masjid desa Pasawahan, sobat lanjutkan saja menuju desa Padabeunghar. Jalan aspal yang sobat lalui agak sempit, naik-turun, dan berkelok. Warga sekitar menyebut jalan itu ‘cilukba’. Ya, mungkin karena kondisi jalan yang melilit bukit.
Selepas jalan tadi, sobat akan menempuh jalan yang di kanan dan kirinya hamparan hijau ilalang. Semak belukar tersebut tumbuh subur di antara bebatuan.
Akhirnya sobat akan sampai di wisata alam Batu Luhur, Rock Garden. Ya, area eks erupsi gunung Ciremai ratusan tahun lalu yang menyisakan cairan yang membeku menjadi hamparan batu hitam.
Coba lemparkan penglihatan sobat sejauh mata memandang ke arah utara. Lamat-lamat tampak panorama cantiknya pesisir kota Cirebon yang dibatasi garis pantai utara Jawa (#Pantura).
Tengok pula kehadiran embung air berwarna biru di tengah bebatuan yang semakin menambah panorama eksotis.
Sobat pun bisa melangkahkan kaki di turunan bebatuan jalan menuju situ Tespong. Di sana ada curug (air terjun, red) yang bisa menyejukan suhu tubuh usai berjalan kaki.
Bila telah puas meniti setiap inchi Batu Luhur, langsung aja sruput minuman dingin di kantin kece sambil jeprat-jepret swafoto.
Hmm, berapa harga tiket masuknya?. Tak mahal kok, hanya setara harga semangkuk Baso saja.?
#sobatCiremai tunggu apa lagi?. Ayo wisata alam ke Taman Nasional Gunung Ciremai dengan menerapkan protokol kesehatan ‘new normal’.
[Teks © Tim Admin, Foto © IG @ferrywid @cakmike_mikebagindas -BTNGC | 072020]