Selasa (18/8), Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi menyerahkan seperangkat peralatan penerapan protokol kesehatan ‘new normal’ untuk aktivitas pariwisata.
Peralatan dimaksud yakni bilik penyemprotan disinfektan, cairan disinfektan, handsanitizer, baju hazmat, sprayer, thermogun, face shield, sarung tangan, dan tempat cuci tangan.
Acara yang berlangsung di aula Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Disparbud, Staf Ahli Bupati, Camat, pengelola wisata Perum Perhutani, pengelola wisata milik desa, dan 13 Masyarakat Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC).
“Potensi wisata Majalengka sekarang lebih variatif. Dulu, hanya terbatas Panyaweuyan dan Paralayang. Tapi sekarang sudah berkembang wisata alam di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan Perum Perhutani. Dalam pelaksanaanya diharapkan terjalin kerjasama yang harmonis dengan kami,” kata Bupati Majalengka.
Lebih jauh beliau mengatakan, untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung, seluruh pengelola wisata diwajibkan menerapkan protokol kesehatan untuk pengelola maupun pengunjung dengan diawasi oleh unsur pemerintah daerah, Polri, dan TNI.
Di tempat yang sama, Sekda Majalengka, Eman Suherman yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas menjelaskan, penutupan wisata selama 14 hari akibat penambahan kasus Covid 19.
“Awalnya hanya tujuh orang terpapar. Tapi dalam waktu sebulan setelah dibuka wisata, ada penambahan sebanyak 34 kasus sehingga total menjadi 41 orang,” jelasnya.
Menurut Sekda, penambahan kasus corona tersebut bukan berasal dari warga yang menetap di Majalengka. Melainkan pemudik Majalengka yang bekerja di Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.
“Berkaca dari kasus tersebut, dimohon kepada masyarakat agar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan Covid 19. Misalnya pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, tidak berkerumun, dan cek suhu badan,” pungkasnya.
#sobatCiremai, mudah-mudahan aktivitas wisata Majalengka akan mendapat pencerahan ya. Amin!
[Teks & Foto © Gandi-BTNGC|082020]