Bukankah mencari ketenangan merupakan satu tujuan penting pergi tamasya ke wisata alam?.
.
Pecinta alam sejati tentu akan menjawab iya seperti yang dikatakan Prabu, seorang yang lama berkecimpung di alam bebas.
.
“Kalau kita melakukan aktivitas wisata alam, tentu yang dicari adalah ketenangan. Maka dengarlah suara rimba agar kita bisa lepas penat hiruk pikuk kota,” kata Prabu kepada gunung Ciremai, kemarin (27/8).
.
Pemuda berambut gondrong itu kerap merasa kesal bila menemui orang gaduh dengan memutar musik dari gawai elektronik di hutan.
.
“Aku paling kesal bila sedang mendaki atau berkemah bertemu dengan orang yang memutar musik. Pasti ku tegur mereka agar mematikan musik itu. Bila tak menggubris, biasanya kulakukan tindakan keras ala pecinta alam,” ketusnya.
.
Menurutnya hal itu ia lakukan karena nyanyian suara rimba jauh lebih indah dan menenangkan bila kita mampu meresapinya.
.
“Dengarlah rimba bernyanyi dengan cara yang begitu syahdu,” ujarnya sambil mendekatkan tangan ke telinga.
.
Ia menegaskan, pecinta alam sejati pasti merasakan betapa nestapa kehidupan tetumbuhan dan satwa liar seperti Macan, Surili, Burung, dan semua penghuni hutan yang dirongrong polusi musik ‘gawai’.
.
“Stop music when you are in the forest. Then listen to jungle music!,” tegasnya sambil berlalu penuh misteri.
.
#sobatCiremai, benar sekali apa yang dikatakan Prabu. Mari hentikan memutar musik saat kita sedang kemping atau melakukan pendakian. Lebih baik kita dengarkan nyanyian penghuni rimba.
.
[Teks © Tim Admin, Foto © PEH & Tim Admin -BTNGC|082020]