Edukasi Burung Migran Kepada Siswa Sejak Dini

Oleh : Kelompok Studi Konservasi Fahutan UNIKU

 foto-1

Minggu 16 Oktober 2016 Kelompok Studi Konservasi Fakultas Kehutanan UNIKU mengadakan kembali kegiatan monitoring burung migran yang disertai dengan sosialisasi kepada siswa pecinta alam dan sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang burung migran terutama jenis Raptor (Elang) kepada siswa sekolah dasar sejak dini mengingat Elang merupakan top predator dalam rantai makanan sekaligus sebagai penyeimbang lingkungan sehingga perlu dilestarikan. Menurut Alfin koordinator kegiatan ini, menerangkan bahwa hilangnya Elang di sekitar kita, menandakan bahwa lingkungan tersebut sudah mulai rusak.

Bukit Panenjoan yang terletak di Kecamatan Darma merupakan tempat kegiatan pengamatan burung migran kali ini. Sejak pagi pukul 08.00 WIB, siswa pecinta alam Brajapala SMAN 1 Darma dan anak-anak sekolah dasar sudah berkumpul untuk ikut serta dalam kegiatan edukasi burung migran. Dimulai dengan membagikan kuisioner yang telah disiapkan oleh anggota KSK Fahutan UNIKU, peserta mulai mengisi kuisioner tersebut. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner diperoleh informasi bahwa hanya sebagian siswa yang tahu tentang raptor dan cara melestarikannya. Para siswa sangat antusias pada kegiatan ini karena bagi mereka kegiatan ini memberikan pemahaman baru tentang Raptor dan manfaatnya untuk manusia.

 

foto-1

(Proses Edukasi dan pengenalan alat binoculer dan monoculer)

           Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 22 siswa dari dua sekolah yang berada di Kecamatan Darma. Siswa antusias ketika anggota KSK Fahutan UNIKU mulai mengenalkan alat untuk memantau burung migran. Semua peserta ingin mencoba menggunakan alat tersebut meskipun alat yang tersedia hanya tiga sehingga peserta belajar menggunakan alat secara bergantian.

foto3

(Siswa sekolah dasar sedang mempraktekan alat Binoculer)

foto2(Proses pemantauan burung migran bersama siswa pecinta alam Brajapala SMAN 1 Darma)

            Selama kegiatan, pemantauan burung migran dilakukan dari pagi hingga sore. Meskipun  cuaca siang sangat panas, akan tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat siswa-siswi yang ingin melihat segerombolan burung migran. Migrasi burung merupakan kejadian langka yang terjadi 2 kali dalam setahun yaitu arus datang pada bulan September-November, dan arus balik pada bulan Maret-Mei. Burung migran dan burung resident yang terpantau di Bukit Panenjoan Darma, hanya teridentifikasi 2 jenis yaitu Elang Ular Bido/ Crested Serpent-eagle (Spilornis Cheela) dan  Sikep Madu Asia/ Oriental Honey-buzzard (Pernis Ptilorhynchus) dengan jumlah populasi 2 individu untuk Elang Ular Bido dan 8 individu untuk Sikep Madu Asia.

Kegiatan pemantauan Raptor migran yang diadakan oleh Kelompok Studi Konservasi Fahutan ini akan dilaksanakan kembali pada tanggal 23 dan 30 Oktober mendatang. Menurut keterangan Alfin, bulan Oktober adalah puncak arus kedatangan burung migran sehingga mereka berharap masih dapat melihat  burung migran dengan populasi yang lebih besar.

 

***

Ikuti Kami