Penasaran Kedaulatan Rakyat dan Pertanian Sehat, TN Rawa Aopa Watumohai Kunjungi TN Gunung Ciremai

IMG_20181029_133215_316

Kamis (25/10), sebanyak 24 orang pegawai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) termasuk jajaran struktural mulai dari Kepala Balai, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional, Kepala Resor dan pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, Polisi Kehutanan dan Penyuluh Kehutanan kunjungi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Kepala Balai, yang diwakilkan Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Mufrizal menyambut kedatangan teman-teman TNRAW. “Alhamdulillah, bertambah dan terjalin kembali silaturahmi TNGC dengan taman nasional lainnya, khususnya bagi petugas dan masyarakat” ucap Mufrizal.

Ali Bahri, Kepala Balai TNRAW menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan teman-teman TNRAW ke TNGC. Salah satunya adalah rasa penasaran konsep dan implementasi kedaulatan rakyat dan pertanian sehat.

“Keberhasilan apa yang telah didapat TNGC akan kami jadikan pembelajaran, jadi teman-teman ambil ilmu sebanyak-banyaknya untuk kita jadikan pembelajaran di kantor kita” sambutan Ali Bahri.

Sebelum bertemu langsung dengan masyarakat, San Andre, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Kuningan menyampaikan gambaran singkat konsep pengelolaan TNGC yang telah dilakukan berikut dengan hasil pencapaiannya.

Setelah penyampaian gambaran singkat, diskusi awal dilakukan. Salah satu yang disampaikan oleh Beni, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II. “Kalau di TNGC, masyarakat yang masuk kawasan adalah pribumi. Sedangkan masyarakat di sekitar TNRAW adalah masyarakat pendatang. Berkali-kali sudah dilakukan pembinaan namun tetap saja masih bermukim di dalam kawasan, bagaimana TNGC dalam mengubah pemahaman masyarakat sehingga dapat seperti ini?”.

San Andre menjawab, “Buat satu Role Model kelompok masyarakat yang bersinergi dengan pengelola. Kalau sudah merasakan manfaat ekonomi, saya yakin sedikit demi sedikit pemahaman mereka akan berubah dengan sendirinya. Untuk lebih jelasnya nanti teman-teman dapat diskusi langsung dengan masyarakat”.

Lanjut, teman-teman TNRAW menuju Curug Cipeuteuy, yang dikelola oleh masyarakat penyangga TNGC, Desa Bantaragung. Tahun 2018, kelompok ini menerima peringkat pertama terbaik desa binaan. Pioner penggerak wisata alam yang dilakukan oleh masyarakat.

Tamu juga diajak melihat pertanian sehat yang dikelola kelompok masyarakat di luar kawasan.

Jum’at (26/10), TNRAW berlanjut mengunjungi lokasi wisata alam lainnya yaitu Bukit Kahiyang Batu Luhur. Ditutup pukul 19.00 WIB, teman-teman TNRAW melakukan evaluasi akhir di kantor balai TNGC.

#sobatCiremai, tidak ada yang tidak mungkin apabila kita mau berproses dan berikhtiar. Biarlah hasilnya menjadi ketentuan sang pencipta. Semangat itulah yang kami bagikan dengan teman-teman dari unit pelaksana teknis lain. Karena kami yakin setiap wilayah punya karakter dan permasalahan yang tidak bisa disamakan. Semangat bekerja kawan, yakin bahwa apa yang kita ikhtiarkan suatu saat akan berbuah hasil. Salam konservasi!

[teks © Nisa Syachera, foto © Agus Yuda – BTNGC | 102018]

Ikuti Kami