ABSTRAK
ANI MUTIANAH. Perencanaan Interpretasi Kawasan Wisata Alam Batuluhur Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Dibimbing oleh E.K.S. HARINI MUNTASIB dan RESTI MEILANI.
Kawasan wisata alam Batuluhur termasuk zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Ciremai. Kegiatan interpretasi perlu dilaksanakan untuk mengatur perilaku pengunjung. Metode yang digunakan adalah studi pustaka untuk memperoleh data kondisi umum kawasan, observasi lapang untuk data potensi kawasan, dan wawancara untuk data preferensi pengunjung dan kelompok sasaran interpretasi. Kegiatan interpretasi yang telah dilakukan berupa kegiatan pengenalan lebah odeng dan camp fire care. Potensi sumberdaya yang terdapat di kawasan yaitu potensi fisik (danau, curug, dll), geologi (batuan dan tambang kapur), biologi (burung elang ular bido, pohon malaka, dll), serta budaya dan sejarah (sejarah Batuluhur, mitos Situ Tespong, dll). Rencana interpretasi yang disusun memiliki tema, “Batuluhur, dengan beragam sumberdaya bermanfaat yang perlu dilestarikan” yang diwujudkan dalam empat program yaitu: Bird watching pada jalur yang mengitari Embung Aii, pengenalan pemanfaatan tumbuhan malaka, cuing, dan melinjo; kegiatan interpretasi seni dan budaya masyarakat Padabeunghar; serta kegiatan trekking dan foto hunting pada jalur yang meliputi Bukit Impian, Embung Air, sampai Curug Tespong.
Kata kunci: Batuluhur, interpretasi, perencanaan, program, tema.
ABSTRACT
ANI MUTIANAH. Interpretation Planning of Batuluhur Tourism Area Mount Ciremai National Park in Kuningan District West Java. Supervised by E.K.S. HARINI MUNTASIB and RESTI MEILANI.
Batuluhur natural tourism areas is located in the utilization zone of Mount Ciremai National Park. Interpretation activities need to be implemented to regulate visitors behavior. The method used were literature study to obtain data on the general conditions of the area, observation for region’s potential, and interviews for visitors’ and interpretation target groups” preferences. Interpretation programs, which had been implemented, were odeng bees introduction and camp fire care. Resource potential found in the area included physical (lake, waterfall, etc.), geological (rock and quarry limestone), biological (eagle, tree malaka, etc.), as well as cultural and historical (Batuluhur history, myth Situ Tespong, etc.) resources. The theme proposed for the interpretation plan was “Batuluhur, with a variety of useful resources that need to be preserved” which was expressed in to four programmes, namely: Birdwatching on a track that skirted the Water Reservoir; introduction on the use of malaka, cuing, and melinjo plants; interpretation of arts and culture of Padabeunghar; as well as trekking and photo hunting on a track that include Bukit Impian, Embung Air, up to Curug Tespong.
Keyword: Batuluhur, interpretation, interpretive theme, planning, program.
Unduh file pdf di sini
Riset Lainnya
- Keanekaragaman Jenis Bambu Di Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Jawa Barat
- Model Pembayaran Jasa Lingkungan Air (Payment For Environmental Services) : Studi Kasus Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat (Model Of Payments For Water Environmental Service : Case Study Of Ciremai Mountain National Parks, West Java Province)
- Kajian Monitoring Dan Koordinasi Dalam Efektivitas Pelaksanaan Pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
- Komposisi Dan Sebaran Jenis Tumbuhan Invasif Di Blok Pasir Batang Taman Nasional Gunung Ciremai
- Studi Perilaku Makan Dan Analisis Vegetasi Pakan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) Di Taman Nasional Gunung Ciremai
- Kajian Keanekaragaman Tumbuhan Endemik Pada Jalur Pendakian Linggasana Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan
- Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Motivasi Berkunjung Wisatawan di Kawasan Wisata Alam Telaga Remis Kabupaten Kuningan
- Persepsi Masyarakat Dalam Upaya Pengendalian Kebakaran Hutan Di Taman Nasional Gunung Ciremai
- Dampak Kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Oleh Perum Perhutani pada Kawasan Hutan Lindung Gunung Ciremai
- Penataaan Ulang Wilayah Kerja Resort Menggunakan Spasial Multi-Criteria Analysis