RINGKASAN
AGUS KUSUMANEGARA. Pemodelan spasial Kesesuaian Habitat Surili Di Taman Nasional Gunung Ciremai. Dibimbing oleh AGUS PRIYONO KARTONO dan LILIK BUDI PRASETYO.
Perubahan pengelolaan kawasan dari hutan lindung ke dalam bentuk hutan produksi di kawasan Gunung Ciremai telah berdampak besar terhadap kerusakan habitat surili. Hal ini selanjutnya menyebabkan beberapa sub-populasi surili berpindah ke tempat lain yang lebih menjamin kelangsungan hidupnya. Pasca perubahan fungsi kawasan hutan dari hutan produksi ke dalam kawasan konservasi pada tahun 2004, sebaran habitat surili belum terpetakan. Analisis kesesuaian habitat melalui pemodelan spasial merupakan salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan dalam rangka pemulihan populasi di alam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi habitat surili terdapat pada tiga bagian wilayah, yakni bagian timur laut, barat daya dan tenggara dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Berdasarkan kelas kesesuaian habitat bagi surili maka wilayah TNCG dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelas, yakni: kelas kesesuaian rendah seluas rendah 3906.93 ha (26 0/0), kesesuaian sedang 7709.91 ha (52 0/0) dan kesesuaian tinggi 3219.43 ha (220/0). Habitat preferensial bagi surili memiliki karakteristik sebagai berikut: tipe tutupan hutan sekunder hingga primer, kerapatan tegakan >50%, ketinggian tempat antara 1000-2400 m dpl, kemiringan Iahan 25-400/0, pada areal berjarak 0-1572 m dari jalur pendakian, 0-2420 m dari pemukiman, 0-665 m dari tepi hutan dan 30-950 m dari kebun.
Kata kunci: Surili, kesesuaian habitat, pemodelan spasial, Taman Nasional Gunung Ciremai.
Unduh file pdf di sini
Riset Lainnya
- Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Di Taman Nasional Gunung Ciremai
- Komposisi Dan Sebaran Jenis Tumbuhan Invasif Di Blok Pasir Batang Taman Nasional Gunung Ciremai
- Kajian Keanekaragaman Tumbuhan Endemik Pada Jalur Pendakian Linggasana Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan
- Analisis Keputusan Bupati Kuningan Nomor 430/Kpts.213 – Tentang Penunjukan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Sebagai Pengelola Objek Dan Daya Tarik Wisata (ODTWA) Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 Tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam
- Pemanfaatan Tumbuhan Pangan Dan Obat Oleh Masyarakat Di Dusun Palutungan Desa Cisantana Sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai
- Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perlindungan Kawasan Hutan
- Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat Di Kawasan Batu Luhur Taman Nasional Gunung Ciremai
- Analisis Mikrobiologi Tanah Pada Berbagai Jenis Penutupan Lahan Di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
- Sebaran Spasial Jejak Aktivitas Babi Hutan (Sus scrofa Linnaeus 1758) di Taman Nasional Gunung Ciremai
- Identifikasi Jenis Tanaman Berkayu di Kawasan Wisata Alam Lembah Cilengkrang Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)