ABSTRAK
Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh-tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Dari sudut pandang orang ekonomis, hutan merupakan tempat menanam modal jangka panjang yang sangat menguntungkan Sedangkan bagi para ilmuwan, hutan menjadi sangat bervariasi sesuai dengan spesifikasi ilmu. Ahli silvikultur mempunyai pandangan berbeda dengan ahli manajemen hutan atau ahli ekologi atau ahli-ahli ilmu lainnya. Menurut ahli silvika, hutan merupakan suatu assosiasi dari tumbuhan-tumbuhan yang sebagian besar terdiri atas pohon-pohon atau vegetasi berkayu yang menempati areal luas. Sedangkan ahli ekologi mengartikan hutan sebagai suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan berbeda dengan keadaan diluar hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan unsur hara makro, Carbon, dan Mikrobiologi tanah pada berbagai ketinggian di jalur pendakian palutungan Taman Nasional Gunung Ciremai. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode decrivtive sampling dengan pengambilan sampel tanah sebanyak 8 titik pada plot yang berukuran 10 m x 10 m. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel tanah menggunakan ring dengan ukuran tinggi 15 cm dengan diameter 5 Cm.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium maka kandungan unsur hara Nitrogen, Fospor dan Kalium pada ketinggian 3.000 mdpl memiliki kandungan yang tinggi pada tingkat kedalaman 15 Cm, 30 Cm dan 45 Cm di banding ketinggian yang lain. Perbandingan dari ketiga unsur makro tersebut, maka Fospor memiliki kandungan yang tinggi pada ketinggian 3000 mdpl, yaitu sebesar 4.65 ppm. Sedangkan untuk kandungan Carbon Tanah, yang tertinggi terdapat pada ketinggian 3000 mdpl. Dari berbagai tingkat kedalaman yaitu sebesar 1.61 %. Kandungan unsur Mikrobiologi Tanah pada ketinggian 1.000 mdpl memiliki kandungan yang terbesar pada tingkat kedalaman 15 Cm, 30 Cm dan 45 Cm yaitu sebesar 3.700. Sedangkan kandungan unsur C/N Ratio pada ketinggian 3.000 Mdp! memiliki kandungan yang terbesar dibanding ketinggian yang lain yaitu sebesar 12.2 %. Ketinggian tempat dan kedalaman mempengaruhi terhadap kandungan unsur hara makro, karbon dan Mikrobiologi tanah, dan juga kedalaman tanah dapat mempengaruhi terhadap kandungan unsur hara makro.
Riset Lainnya
- Ekplorasi Jenis-jenis Pohon dan Tumbuhan Bawah Sekitar Air di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai BKSDA Jawa Barat II
- Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai
- Pengelolaan Satwa Primata Surili Prebytis Comata Di Taman Nasional Gunung Ciremai SPTN I Dan SPTN II
- Kontribusi Wisata Terhadap Pendapatan Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Konservasi Di Situ Sangiang, Taman Nasional Gunung Ciremai
- Identifikasi Dan Pola Penyebaran Saninten (Castanopsis argentea) Di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
- Model Pembayaran Jasa Lingkungan Air (Payment For Environmental Services) : Studi Kasus Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat (Model Of Payments For Water Environmental Service : Case Study Of Ciremai Mountain National Parks, West Java Province)
- Pengembangan Program Wisata Alam Berbasis Satwa Mamalia di Resort Mandirancan Taman Nasional Gunung Ciremai Provinsi Jawa Barat
- Penataaan Ulang Wilayah Kerja Resort Menggunakan Spasial Multi-Criteria Analysis
- Perilaku Wisatawan Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Studi Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Wisatawan Di Kawasan Wisata Alam Lembah Cilengkrang Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan Jawa Barat)
- Inventarisasi Dan Penyebaran Tumbuhan Jenis Palem (Arecaceae) di Lambosir (Blok Leuweung Buah dan Blok Ciwaruling) Taman Nasional Gunung Ciremai